Informasi eksklusif yang didapatkan dari sumber-sumber terdekat menyebutkan, proposal Putin ini terbilang sangat agresif: Rusia akan mengambil alih sepenuhnya dua wilayah Ukraina, Donetsk dan Lugansk. Tak hanya itu, Putin juga ingin membekukan garis depan di Kherson dan Zaporizhzhia, dua wilayah lain yang masih menjadi ajang pertempuran sengit.
Jika proposal ini diterima, Ukraina praktis harus merelakan sebagian besar wilayah vitalnya kepada Rusia. Sebuah tuntutan yang sangat berat dan langsung ditolak mentah-mentah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dengan tegas, Zelensky menyatakan bahwa konstitusi negaranya melarang setiap penyerahan wilayah.
Meski demikian, aroma negosiasi masih tercium. Zelensky dikabarkan tidak menutup pintu untuk mengadakan pertemuan tiga pihak dengan Trump dan Putin. Sebuah sinyal yang mengindikasikan bahwa meski menolak, Ukraina masih mencoba mencari jalan keluar.
Bagaimana kelanjutan drama politik tingkat tinggi ini? Apakah dukungan Trump akan membuat Kyiv berada dalam posisi sulit? Atau justru ini adalah manuver politik yang akan mengubah arah perang? Para pengamat politik internasional kini menahan napas, menunggu langkah selanjutnya dari para pemain utama di panggung dunia ini.